Pages

Review: Cinta, Strategi dan Pemberontakan Warnai 'Mockingjay, Part 1'


Salah satu film yang paling ditunggu-tunggu tahun ini, "", akhirnya dirilis. Dalam kisah pemungkas bagian pertama ini, diceritakan kelanjutan kisah Katniss Everdeen () usai diselamatkan dari Hunger Games ke-75 atau The Quarter Quell . 

"The Hunger Games: Mockingjay, Part 1" dibuka dengan adegan Katniss yang sedang menelepon dan meminta agar Peeta Mellark () diselamatkan. Katniss sendiri berada di District 13, dimana Presiden Alma Coin () membangun pasukan untuk menyerang Capitol. 

Pada kesempatan pertama. Presiden Coin langsung mengutarakan niatnya untuk menjadikan Katniss sebagai simbol sekaligus pemimpin pemberontakan melawan Capitol. Namun Katniss dengan tegas menolak dan meyakinkan Presideon Coin bahwa yang seharusnya menjadi pimpinan pemberontakan adalah Peeta yang kini dianggapnya sudah mati. Melihat penolakan dan emosi Katniss, Presiden Coin meragukan kemampuan Katniss sebagai seorang pemimpin. Namun, Plutarch Heavensbee () meyakinkannya bahwa Katniss adalah orang yang paling tepat, tidak ada yang lain. 

Keengganan Katniss untuk menjadi sang Mockingjay berakhir ketika dia melihat siaran dari TV Capitol yang menayangkan Peeta. Melihat Peeta yang tampak berbeda, Katniss tahu Presiden Snow () telah melakukan sesuatu padanya. Katniss lantas menemui Presiden Coin, mengatakan bersedia menjadi simbol perlawanan terhadap Capitol, tetapi dengan beberapa syarat. 

Untuk keperluan menyebar luaskan niat pemberontakan, Katniss diharuskan membuat video yang dapat membakar semangat orang-orang di seluruh distrik. Lokasi pertama yang didatangi Katniss untuk membuat video tersebut adalah rumah sakit di distrik 8. 

Namun, itulah awal dari semua kekacauan di "The Hunger Games: Mockingjay, Part 1". Presiden Snow yang mengetahui tindakan Katniss, langsung memerintahkan pasukannya untuk menghancurkan rumah sakit dan distrik 8 karena bersekutu dengan Katniss sekaligus peringatan kepada distrik lain tentang apa yang akan mereka alami jika berdiri di pihak Katniss. 

Pemberontakan dan perang bukan satu-satunya tema di film yang diangkat dari novel Suzanne Collins ini. Kisah cinta segitiga antara Katniss, Gale () dan Peeta juga masih terlihat di sini. Di sepanjang film diperlihatkan bagaimana Gale masih menyimpan rasa cinta untuk Katniss namun di saat yang sama juga menyadari bahwa Peeta sudah mulai mendapatkan tempat di hati Katniss. 

Francis Lawrence yang kembali dipercaya untuk mengarahkan lanjutan "Hunger Games" ini mampu menyuguhkan visualisasi yang menarik sekaligus mengaduk emosi penonton. Emosi penonton dibuat terus memuncak seiring dengan berjalannya film. 

Sama halnya seperti di "Hunger Games: Catching Fire", penonton harus bersiap kecewa jika mengharapkan pertarungan fisik para pemain. Pasalnya, "The Hunger Games: Mockingjay, Part 1" lebih menitikberatkan pada permainan strategi dan senjata. Romantisme yang terlihat jelas di "Catching Fire" juga tak terlalu menonjol di sini. Meski begitu, kekurangan itu akan dapat ditutupi dengan perang strategi dari pihak Panem dan Capitol. 


0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com